Perusahaan di Asia Tak Khawatir Adopsi Cloud
JAKARTA - Symantec mengumumkan hasil-hasil State of Cloud Survey 2011 di Asia Selatan tentang bagaimana berbagai organisasi/perusahaan mengadopsi komputasi awan (cloud) dan menangani perubahan-perubahan yang diakibatkannya dalam pendekatan mereka untuk pengelolaan TI.
Menurut survei, organisasi/perusahaan memiliki perasaan yang campur aduk mengenai keamanan dengan mayoritas menempatkannya pada kekhawatiran utama dan tujuan utama mengenai transisi ke komputasi awan.
Penelitian ini berdasarkan dari 5.300 responden di 38 negara secara global, yang mana 1100 responden berasal dari negara-negara di Asia Selatan termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina dan India.
“Banyak organisasi/perusahaan di Asia Selatan secara umum percaya bahwa pindah ke komputasi awan akan memberikan manfaat bisnis yang penting dan memperbaiki kondisi keamanan mereka. Namun mereka juga khawatir bahwa layanan komputasi awan menghadirkan banyak risiko kepada mereka seperti ancaman malware dan pelanggaran data,” kata Anil Chakravarthy, senior vice president, Storage and Availability Management Group, Symantec, yang dilansir melalui keterangan resminya, Senin (21/11/2011).
Menurut survei, 84 persen responden yakin bahwa pindah komputasi awan tidak akan berdampak atau sebenarnya akan meningkatkan keamanan mereka.
Walaupun, mencapai keamanan di lingkungan komputasi awan juga menjadi kekhawatiran teratas, yang menempatkan risiko-resiko potensial termasuk malware, pelanggaran data dari penggunaan tidak sah dalam sistem berbasis komputasi awan, berbagi data penting secara tidak aman, pencurian oleh hacker, dan kehilangan data rahasia.
“Dengan komputasi awan, semuanya bergantung pada bagaimana Anda melindungi data Anda,” kata CTO dari sebuah perusahaan teknologi skalakecil. “Jika tidak memiliki keamanan, maka jangan pindah ke komputasi awan."
JAKARTA - Symantec mengumumkan hasil-hasil State of Cloud Survey 2011 di Asia Selatan tentang bagaimana berbagai organisasi/perusahaan mengadopsi komputasi awan (cloud) dan menangani perubahan-perubahan yang diakibatkannya dalam pendekatan mereka untuk pengelolaan TI.
Menurut survei, organisasi/perusahaan memiliki perasaan yang campur aduk mengenai keamanan dengan mayoritas menempatkannya pada kekhawatiran utama dan tujuan utama mengenai transisi ke komputasi awan.
Penelitian ini berdasarkan dari 5.300 responden di 38 negara secara global, yang mana 1100 responden berasal dari negara-negara di Asia Selatan termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina dan India.
“Banyak organisasi/perusahaan di Asia Selatan secara umum percaya bahwa pindah ke komputasi awan akan memberikan manfaat bisnis yang penting dan memperbaiki kondisi keamanan mereka. Namun mereka juga khawatir bahwa layanan komputasi awan menghadirkan banyak risiko kepada mereka seperti ancaman malware dan pelanggaran data,” kata Anil Chakravarthy, senior vice president, Storage and Availability Management Group, Symantec, yang dilansir melalui keterangan resminya, Senin (21/11/2011).
Menurut survei, 84 persen responden yakin bahwa pindah komputasi awan tidak akan berdampak atau sebenarnya akan meningkatkan keamanan mereka.
Walaupun, mencapai keamanan di lingkungan komputasi awan juga menjadi kekhawatiran teratas, yang menempatkan risiko-resiko potensial termasuk malware, pelanggaran data dari penggunaan tidak sah dalam sistem berbasis komputasi awan, berbagi data penting secara tidak aman, pencurian oleh hacker, dan kehilangan data rahasia.
“Dengan komputasi awan, semuanya bergantung pada bagaimana Anda melindungi data Anda,” kata CTO dari sebuah perusahaan teknologi skalakecil. “Jika tidak memiliki keamanan, maka jangan pindah ke komputasi awan."
Title Post: Perusahaan di Asia Tak Khawatir Adopsi Cloud
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 komentar:
Posting Komentar