Hutama Karya: Kerugian Jembatan Kukar Rp200 Miliar
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero), BUMN kontraktor yang membangun jembatan Kutai-Tenggarong (Kukar), mendata kerugian yang ditimbulkan akibat ambruknya jembatan Kukar pada Sabtu lalu mencapai Rp200 miliar.
"Di 2001 lalu, ketika kami menyelesaikan pembangunan jembatan itu dan menyerahkannya ke pengelola, nilainya Rp93 miliar. Jadi kalau dengan memperhitungkan inflasi dan kenaikan harga sekira 10 persen per tahun, maka nilai perkiraan kasarnya sekira Rp200 miliar," ungkap Corporate Secretary Hutama Karya Ary Widiantoro ketika dihubungi okezone, di Jakarta, Senin (28/11/2011).
Meski demikian, Ary mengaku angka ini belum pasti. Hal ini dikarenakan saat ini, pihaknya beserta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai pemilik saat ini sedang melaksanakan evaluasi.
"Kemarin pagi pihak kita sudah ke sana bersama pihak PU untuk evaluasi, saya kira secepatnya akan selesai (evaluasi). Sementara, dugaan penyebab (runtuh) karena ada kesalahan teknis dalam proses pengerjaan perbaikan jembatan tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, terkait dengan rencana pemanggilan yang akan dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, pihaknya sudah mendengar kabar bahwa KBUMN tidak akan memanggil BUMN tersebut.
"Kita dapat statement Pak Dahlan, bahwa kita enggak akan dipanggil, saat ini kita sudah laporkan mengenai data pelaksanaan proyek pembangunannya. Itu sudah dilaporkan ke Kementerian BUMN," pungkasnya.
Sebagai informasi, Hutama Karya membangun jembatan Kukar yang runtuh Sabtu kemarin ini membangunnya dalam waktu enam tahun dari 1995-2001. Pada 2001, Hutama Karya mengembalikan kepada Kementerian PU sebagai pemilik dan kemudian mulai di tahun ini. PU memberikan kewenangan kepada kontraktor swasta Bukaka sebagai pengelola jembatan.
Sekadar informasi, akibat runtuhnya jembatan tersebut, tercatat 11 orang meninggal, 34 korban dikabarkan belum ditemukan, dan puluhan korban luka-luka.
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero), BUMN kontraktor yang membangun jembatan Kutai-Tenggarong (Kukar), mendata kerugian yang ditimbulkan akibat ambruknya jembatan Kukar pada Sabtu lalu mencapai Rp200 miliar.
"Di 2001 lalu, ketika kami menyelesaikan pembangunan jembatan itu dan menyerahkannya ke pengelola, nilainya Rp93 miliar. Jadi kalau dengan memperhitungkan inflasi dan kenaikan harga sekira 10 persen per tahun, maka nilai perkiraan kasarnya sekira Rp200 miliar," ungkap Corporate Secretary Hutama Karya Ary Widiantoro ketika dihubungi okezone, di Jakarta, Senin (28/11/2011).
Meski demikian, Ary mengaku angka ini belum pasti. Hal ini dikarenakan saat ini, pihaknya beserta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai pemilik saat ini sedang melaksanakan evaluasi.
 |
| Hutama Karya: Kerugian Jembatan Kukar Rp200 Miliar |
Sementara itu, terkait dengan rencana pemanggilan yang akan dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, pihaknya sudah mendengar kabar bahwa KBUMN tidak akan memanggil BUMN tersebut.
"Kita dapat statement Pak Dahlan, bahwa kita enggak akan dipanggil, saat ini kita sudah laporkan mengenai data pelaksanaan proyek pembangunannya. Itu sudah dilaporkan ke Kementerian BUMN," pungkasnya.
Sebagai informasi, Hutama Karya membangun jembatan Kukar yang runtuh Sabtu kemarin ini membangunnya dalam waktu enam tahun dari 1995-2001. Pada 2001, Hutama Karya mengembalikan kepada Kementerian PU sebagai pemilik dan kemudian mulai di tahun ini. PU memberikan kewenangan kepada kontraktor swasta Bukaka sebagai pengelola jembatan.
Sekadar informasi, akibat runtuhnya jembatan tersebut, tercatat 11 orang meninggal, 34 korban dikabarkan belum ditemukan, dan puluhan korban luka-luka.
Title Post: Hutama Karya: Kerugian Jembatan Kukar Rp200 Miliar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 komentar:
Posting Komentar