62% Anak-anak Punya Pengalaman Online Negatif
CALIFORNIA - Internet saat ini tumbuh dengan pesat dan menjangkau seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Norton Online Family Report dari Symantec mengungkapkan beberapa aspek rahasia tentang perilaku anak-anak ketika sedang online.
Dilansir Security, Senin (21/11/2011), StrategyOne melakukan survei antara Februari dan Maret 2011 pada 19,636 pengguna online. Diantara 12.704 orang dewasa, 4.553 anak-anak berusia 8-17 dan 2.379 guru dari siswa berumur 8-17.
Sekira 62 persen anak-anak dari seluruh dunia mengatakan, mereka menghadapi pengalaman negatif saat online. Mereka melaporkan pengalaman negatif yang serius, seperti menerima gambar yang tidak pantas dari orang asing, ditindas atau menjadi korban cybercrime.
Laporan tahun ini juga mengidentifikasikan masalah baru 'cyberbaiting', yaitu anak-anak mengejek guru dan mengganggu kelas, kemudian merekamnya dengan ponsel lalu meng-upload konten ke internet.
Selain itu, juga menunjukkan tingginya jumlah anak-anak belanja online menggunakan kartu kredit orangtuanya.
Petten, seorang youthologist dan penulis 'Radical Parenting' mengatakan, "Anak-anak mengembangkan identitas online mereka pada usia lebih awal daripada sebelumnya dan mereka membutuhkan orangtua, guru dan panutan lainnya untuk membantu mereka mencari tahu ke mana harus pergi, apa yang harus dikatakan, bagaimana untuk bertindak dan mungkin yang paling penting, bagimana untuk tidak bertindak."
CALIFORNIA - Internet saat ini tumbuh dengan pesat dan menjangkau seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Norton Online Family Report dari Symantec mengungkapkan beberapa aspek rahasia tentang perilaku anak-anak ketika sedang online.
Dilansir Security, Senin (21/11/2011), StrategyOne melakukan survei antara Februari dan Maret 2011 pada 19,636 pengguna online. Diantara 12.704 orang dewasa, 4.553 anak-anak berusia 8-17 dan 2.379 guru dari siswa berumur 8-17.
Sekira 62 persen anak-anak dari seluruh dunia mengatakan, mereka menghadapi pengalaman negatif saat online. Mereka melaporkan pengalaman negatif yang serius, seperti menerima gambar yang tidak pantas dari orang asing, ditindas atau menjadi korban cybercrime.
Laporan tahun ini juga mengidentifikasikan masalah baru 'cyberbaiting', yaitu anak-anak mengejek guru dan mengganggu kelas, kemudian merekamnya dengan ponsel lalu meng-upload konten ke internet.
Selain itu, juga menunjukkan tingginya jumlah anak-anak belanja online menggunakan kartu kredit orangtuanya.
Petten, seorang youthologist dan penulis 'Radical Parenting' mengatakan, "Anak-anak mengembangkan identitas online mereka pada usia lebih awal daripada sebelumnya dan mereka membutuhkan orangtua, guru dan panutan lainnya untuk membantu mereka mencari tahu ke mana harus pergi, apa yang harus dikatakan, bagaimana untuk bertindak dan mungkin yang paling penting, bagimana untuk tidak bertindak."
Title Post: 62% Anak-anak Punya Pengalaman Online Negatif
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 komentar:
Posting Komentar