Genap Usia Ku 20 Tahun Jauh Dari Orang Tua Dan Keluarga Ku
Selamat Ulang Tahun, Happy Birthday
banyak ucapan seperti itulah yg diterima melalui SMS, Facebook, Twitter dan ucapan secara langsung baik melalui telepon atau saat bertemu. Tanggal 21 Agustus yachhh itulah hari jadi lahir ku.
Sungguh kegiatan tersebut membuatku paham betul mimpi-mimpi yang telah dan belum kuperoleh itu apa saja. Sekaligus membuatku menuliskan kembali harapan-harapan yang akan kulaksanakan untuk tahun kedepannya.
Setelah melakukan kegiatan itu aku berdoa agar tahun ke depan aku dapat mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kutuliskan kembali pada selembar kertas sekaligus melengkapi mimpi-mimpi yang belum sempat kuwujudkan di tahun lalu. Harapanku yang paling umum kuminta pada-Nya agar aku diberikan kesempatan untuk berbuat lebih baik dari hari kemarin. amin..
Terimakasih kepada Orang tua,adik- adik ku, Kakak dan, Saudara-saudara, Teman-teman dan semua yang telah memberikan ucapan dan doa tulus dihari Ulang Tahun saya. Semoga apa yang didoakan dikabulkan oleh Allah yang Maha Pemurah dan Mengetahui. Amin.
Semangat Afif Kurniawan Sinuhaji
Hari tak mungkin dilupa
Oleh sahabat lingkaran sapa
Lalu ada waktu semenit
Sebagai hadiah terindah
Mencerna diri untuk kemana
Ujung yang tak kumau tahu
Kerikil dikaki kian halus?
Berjalan di Jalan lurus?
Itukah kehendak Nya?
Kehendakku ulang bertanya
Dirintik bulan terbaik
Terdekat turun wahyu agung
Satu telunjuk kutiup sebagai lilin
Setelah 19 lainnya
Berterimakasih atas syukur tawa
Berdoa atas kemungkinan asa
dan
Bergelimang tangis ampun apapun
Rentang waktu
terkadang membuat kita lupa
bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita lupa
bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa kita hanya manusia
yang tak punya apa-apa
selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
melainkan hati yang ada di dalam dada
dan amal jasad yang lata
Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda
tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.
Sekular barat berkata,
“Waktu adalah dollar di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.
Waktu…..
Alam terus menari dalam simfoninya
Waktu…..
Umur manusia didikte olehnya
Waktu….. setiap detaknya
memakukan kita di persimpangan jalan
jalan Tuhan atau jalan setan
Rentang waktu…..
semoga tak melalaikan kita
tuk terus berjalan di jalan-Nya
Dengan harapan hampa tanpa henti aku pun berteriak dengan pilu, Jangan biarkan angin kepalsuan menerbangkan ucapanmu ke awan kebohongan.
Inilah perasaanku yang dimuntahkan hari, perasaan yang meletus membakar waktu, menghitamkan langit, dan medidihkan hujan. Disini aku terjepit diantara pintu-pintu kerinduan yang sebentar lagi akan menyumbat nafasku karenamu.
Saat pertama air mata menodai garis-garis tinta di atas kertas, menyatukan kata-kata dan rahasia jiwa, inilah yang aku tulis. Sebenarnya aku tidak tahu apa yang aku tulis ini, aku hanya mencoba berikan jiwaku untuk terbang di atas kata-kata. Jiwaku yang di siksa oleh kesengsaraan dan disenangkan cinta yang memindahkan kesedihan dalam kebahagiaan dan kehampaan dalam kesenangan.
Terkadang aku melihat diriku terbangun dalam ketaksadaran, mendengar apa yang tak aku dengar, melihat apa yang tak aku lihat, merenungi apa yang tak aku pahami, tersadar untuk apa yang tak aku ketahui dan kudapati mimpi-mimpi telah membohongiku tetang hadirmu. Dimanakah engkau kekasihku, jiwaku memanggilmu dari balik lautan ketakutan. Apakah engkau mendengar panggilanku dan kesedihanku dari seberang lautan.
Apakah engkau melihat kelemahan dan kesengsaraanku, apakah engkau tahu kesabaran dan ketahananku, apakah tak ada jiwa di udara yang mampu mengantarkan nafas penderitaan seorang manusia yang sekarat dan membawa ratapan kekasih yang merindu.
Dimanakah engkau hidupku, kegelapan telah memelukku dan kesedihan membanjiriku. Engkau memberiku batas ujian yang begitu berat namun satu hal yang perlu engkau ketahui, cintaku untukmu tak sebatas kata yang terucap dari lidahku, cintaku padamu tak sebatas rasa dari dalam hatiku. Maukah engkau satu cabang denganku dalam tubuh kehidupan, Maukah engkau satu kata denganku dalam bibir Tuhan.
Apakah engkau tahu penyakit ini telah membuatku lemah, apakah engkau tak mendengar tangisan hatiku dan jeritan kalbuku, akankah aku temukan damai dengan perasaan jiwa yang remuk dalam badai namun tak membuatku patah, yang terguncang dalam prahara namun tak membuatku tumbang.
Apakah engkau akan selalu seperti bintang atau bulan yang hanya mampu kupandangi dari kejauhan, tetapi tak mampu untuk akau sentuh dan kumiliki, apakah engkau telalu tinggi untuk kuraih.
Akankah perpisahan sesaat ini akan menyatukan aku dengan engkau untuk selamanya dikemudian hari. Hanya waktu yang mungkin bisa menjawab semua itu.Kini aku melihat dari belakang air mataku dan melihat takdirku terseret makin dekat hari demi hari. Apakah ia akan menuntunku dimana teman jiwaku menungguku.
Namun seperti juga takdir yang memenjarakan jiwa dalam tubuh, ini adalah takdir cinta yang membuatku bertahan dalam penantian dan karena manisnya cinta pulalah aku dapat menahan derita pahitnya kesengsaraan dan tersiksanya perpisahan.
Ini adalah jalan sulit yang aku lalui untuk mencapai puncak kebahagianku, ini adalah nasibku dalam kehidupan dimana hari-hari meremukkanku, ini adalah hidupku, hidupku yang harus kujalani.
Ini adalah semua yang mampu aku ungkapkan dan aku katakan, sebab hatiku yakin untuk mencurahkan
rahasia-rahasianya padamu.
Selamat Ulang Tahun, Happy Birthday
banyak ucapan seperti itulah yg diterima melalui SMS, Facebook, Twitter dan ucapan secara langsung baik melalui telepon atau saat bertemu. Tanggal 21 Agustus yachhh itulah hari jadi lahir ku.
Namun semua ini belum lengkap rasanya kebahagiaanku ketia ku jauh di perantaun kedua orang tua ku hanya dapat merayakan lewat phone seluler sedih rasanya sudah 2 tahun ini ku tidak dapat merayakannya bersama kelurga ku.Salah jika dikatakan bertambah umur, karena pada hakekatnya ulang tahun hanyalah mengurangi jatah hidup kita didunia. Ibarat sebuah mainan di mall, hidup kita ditentukan oleh dimasukan atau tidaknya koin perpanjangan umur oleh Sang Pencipta. Ketika koin dimasukkan, maka kehidupan kembali diperpanjang.
Dalam setiap tahun yang telah dilewati, sudah banyak koin yang saya terima dari-Nya agar bisa merasakan nikmatnya hidup ini. Sayang saya tidak pernah tahu, berapa banyak koin yang masih tersisa untuk kehidupan ini. Yang saya tunggu pada setiap hari ulang tahun bukan kado, bukan pula acara berkumpul dengan handai tolan dan hingar bingar perayaan. Yang saya tunggu hanya DOA, doa tulus dari siapa pun yang memberikan selamat ulang tahun kepada saya. Karena doa tulus dari mereka inilah yang akan turut mengisi kehidupan saya guna memanfaatkan koin-koin yang selalu ditambahkanNya setiap detik.Walaupun tak ada ritual khusus dalam merayakan pertambahan tahun umurku, tetapi aku selalu melakukan kegiatan di malam pergantian umurku. Aku hanya dapat berdiam diri di kamar mess ku untuk merenungi hal-hal apa saja yang telah kulakukan selama setahun yang telah kulewati. Kucatat apa saja yang telah kulakukan selama satu tahun terakhir dan kemudian kucocokkan dengan harapan yang kutulis tepat setahun yang lalu.
Sungguh kegiatan tersebut membuatku paham betul mimpi-mimpi yang telah dan belum kuperoleh itu apa saja. Sekaligus membuatku menuliskan kembali harapan-harapan yang akan kulaksanakan untuk tahun kedepannya.
Setelah melakukan kegiatan itu aku berdoa agar tahun ke depan aku dapat mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kutuliskan kembali pada selembar kertas sekaligus melengkapi mimpi-mimpi yang belum sempat kuwujudkan di tahun lalu. Harapanku yang paling umum kuminta pada-Nya agar aku diberikan kesempatan untuk berbuat lebih baik dari hari kemarin. amin..
Terimakasih kepada Orang tua,adik- adik ku, Kakak dan, Saudara-saudara, Teman-teman dan semua yang telah memberikan ucapan dan doa tulus dihari Ulang Tahun saya. Semoga apa yang didoakan dikabulkan oleh Allah yang Maha Pemurah dan Mengetahui. Amin.
Semangat Afif Kurniawan Sinuhaji
Hari tak mungkin dilupa
Oleh sahabat lingkaran sapa
Lalu ada waktu semenit
Sebagai hadiah terindah
Mencerna diri untuk kemana
Ujung yang tak kumau tahu
Kerikil dikaki kian halus?
Berjalan di Jalan lurus?
Itukah kehendak Nya?
Kehendakku ulang bertanya
Dirintik bulan terbaik
Terdekat turun wahyu agung
Satu telunjuk kutiup sebagai lilin
Setelah 19 lainnya
Berterimakasih atas syukur tawa
Berdoa atas kemungkinan asa
dan
Bergelimang tangis ampun apapun
Rentang waktu
terkadang membuat kita lupa
bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita lupa
bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa kita hanya manusia
yang tak punya apa-apa
selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
melainkan hati yang ada di dalam dada
dan amal jasad yang lata
Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda
tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.
Sekular barat berkata,
“Waktu adalah dollar di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.
Waktu…..
Alam terus menari dalam simfoninya
Waktu…..
Umur manusia didikte olehnya
Waktu….. setiap detaknya
memakukan kita di persimpangan jalan
jalan Tuhan atau jalan setan
Rentang waktu…..
semoga tak melalaikan kita
tuk terus berjalan di jalan-Nya
Dengan harapan hampa tanpa henti aku pun berteriak dengan pilu, Jangan biarkan angin kepalsuan menerbangkan ucapanmu ke awan kebohongan.
Inilah perasaanku yang dimuntahkan hari, perasaan yang meletus membakar waktu, menghitamkan langit, dan medidihkan hujan. Disini aku terjepit diantara pintu-pintu kerinduan yang sebentar lagi akan menyumbat nafasku karenamu.
Di kubangan ini aku berdiam dengan harapan engkau akan menarikku dari lubang keputusasaan, disini aku terlelap bersama mimpi kepalsuan yang engkau beri.Engkau menutup mataku dengan ribuan kata-kata semu, engkau menyelimuti lembaran waktuku dengan janji-janji hingga semua itu melumpuhkan hatiku serta memadamkan lilin perasaanku. Sadarkah engkau sesungguhnya kini telah membunuh hatiku dengan jutaan tombak kerinduan abadi yang menghujam tepat di jantung hatiku dan membuat hatiku akan kekal terkubur di pemakaman jiwa. Kini aku harus rela terbaring di pangkuan alam dan di tangisi hujan tanpa pernah melihatmu menjemputku dengan keindahan pesona semesta yang menyatu di wujudmu.
Saat pertama air mata menodai garis-garis tinta di atas kertas, menyatukan kata-kata dan rahasia jiwa, inilah yang aku tulis. Sebenarnya aku tidak tahu apa yang aku tulis ini, aku hanya mencoba berikan jiwaku untuk terbang di atas kata-kata. Jiwaku yang di siksa oleh kesengsaraan dan disenangkan cinta yang memindahkan kesedihan dalam kebahagiaan dan kehampaan dalam kesenangan.
Terkadang aku melihat diriku terbangun dalam ketaksadaran, mendengar apa yang tak aku dengar, melihat apa yang tak aku lihat, merenungi apa yang tak aku pahami, tersadar untuk apa yang tak aku ketahui dan kudapati mimpi-mimpi telah membohongiku tetang hadirmu. Dimanakah engkau kekasihku, jiwaku memanggilmu dari balik lautan ketakutan. Apakah engkau mendengar panggilanku dan kesedihanku dari seberang lautan.
Apakah engkau melihat kelemahan dan kesengsaraanku, apakah engkau tahu kesabaran dan ketahananku, apakah tak ada jiwa di udara yang mampu mengantarkan nafas penderitaan seorang manusia yang sekarat dan membawa ratapan kekasih yang merindu.
Dimanakah engkau hidupku, kegelapan telah memelukku dan kesedihan membanjiriku. Engkau memberiku batas ujian yang begitu berat namun satu hal yang perlu engkau ketahui, cintaku untukmu tak sebatas kata yang terucap dari lidahku, cintaku padamu tak sebatas rasa dari dalam hatiku. Maukah engkau satu cabang denganku dalam tubuh kehidupan, Maukah engkau satu kata denganku dalam bibir Tuhan.
Ketika rahasia-rahasia menyusahkan hati, ketika mata-mata merah karena air mata yang panas dan aku dibutakan cinta yang pandangannya diselubungi oleh perpisahan. Wahai jiwa yang memikat tunggu aku sesaat, aku akan melihat wajahmu lihat aku sejenak mungkin aku melihat rahasia hati di matamu. Mungkin kupahami dari wajahmu semua hal yang tersembunyi dibalik jiwamu. Cinta telah diciptakan untuk melemahkan kekuatan yang aku warisi dari adam dan aku yang lahir di dalam tubuh hawa tak akan beranjak sampai engkau mengatakan terus terang bahwa jiwaku adalah tujuan jiwamu sampai kau ungkap dalam hatiku kebohongan apa yang terpendam dalam hatimu.Tetapi dari tatapan matamu jiwaku memberitahuku tentang keraguan yang meliputi hatimu yaitu keraguan dalam cinta yang sulit bersatu dan dari tatapanmu itu mengungkapkan padaku kalau cintamu untukku itu timbul dari rasa kasihan walaupun sebenarnya bukan itu jawaban yang aku inginkan. Cinta yang telah membuat jalan keras menjadi lunak dan membalikkan kegelapan menjadi cahaya.
Apakah engkau tahu penyakit ini telah membuatku lemah, apakah engkau tak mendengar tangisan hatiku dan jeritan kalbuku, akankah aku temukan damai dengan perasaan jiwa yang remuk dalam badai namun tak membuatku patah, yang terguncang dalam prahara namun tak membuatku tumbang.
Apakah engkau akan selalu seperti bintang atau bulan yang hanya mampu kupandangi dari kejauhan, tetapi tak mampu untuk akau sentuh dan kumiliki, apakah engkau telalu tinggi untuk kuraih.
Aku mencintaimu melebihi dari diriku sendiri dan jika cinta tak mengembalikan engkau padaku dalam hidup ini, cinta akan menyatukan akau dengan engkau di kehidupan yang akan datang.Dalam jiwa gelapku engkau adalah bintang yang bersinar, engkau berada dimana-mana karena engkau berasal dari jiwa Tuhan. Engkau ada di setiap waktu karena engkau lebih kuat dari takdir.
Akankah perpisahan sesaat ini akan menyatukan aku dengan engkau untuk selamanya dikemudian hari. Hanya waktu yang mungkin bisa menjawab semua itu.Kini aku melihat dari belakang air mataku dan melihat takdirku terseret makin dekat hari demi hari. Apakah ia akan menuntunku dimana teman jiwaku menungguku.
Namun seperti juga takdir yang memenjarakan jiwa dalam tubuh, ini adalah takdir cinta yang membuatku bertahan dalam penantian dan karena manisnya cinta pulalah aku dapat menahan derita pahitnya kesengsaraan dan tersiksanya perpisahan.
Ini adalah jalan sulit yang aku lalui untuk mencapai puncak kebahagianku, ini adalah nasibku dalam kehidupan dimana hari-hari meremukkanku, ini adalah hidupku, hidupku yang harus kujalani.
Ini adalah semua yang mampu aku ungkapkan dan aku katakan, sebab hatiku yakin untuk mencurahkan
rahasia-rahasianya padamu.
Title Post: Genap Usia Ku 20 Tahun Jauh Dari Orang Tua Dan Keluarga Ku
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown
Terimakasih sudah berkunjung di blog Sorana Indonesia, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 komentar:
Posting Komentar